Daily Archives: April 8, 2012

Ikut Presentasi Wisuda HMS

Sebentar lagi saya di wisuda, sebagai anggota HMS tentu saja wisuda dan perayaannya merupakan sesuatu yang (seharusnya) menyenangkan. Terlebih lagi, tradisi di HMS membuat wisudawan/i bak raja dan ratu yang berhak meminta apapun. Rangkaian tradisi wisuda HMS dimulai dari japrem wisuda, wisnight dan wisday. Bagi saya, rangkaian tersebut dimulai sejak presentasi wisuda.

Karena saya sudah sedang bekerja di luar P. Jawa, tentu saja saya tidak ikut presentasi wisuda. Saya sendiri ragu apakah sebenarnya saya ingin ikut presentasi wisuda atau tidak, tetapi ada hal yang saya pikirkan. Dari dulu, perayaan wisuda selalu dibungkus dengan kata “apresiasi” yaitu memberikan apresiasi ke wisudawan/i yang disajikan melalui interaksi. Banyak pertanyaan yang ingin saya bahas, sekedar iseng karena tidak bisa ikut presentasi, yang pertama adalah apakah wisudawan/i (sekarang) betul-betul membutuhkan apresiasi saat perayaan wisuda?

Saya rasa apresiasi itu seharusnya tidak diberikan atau ditekankan hanya ketika lulus dari ITB atau hanya karena perjuangan berat itu dilalui. Hal ini menjadi semakin tidak relevan bila dihubungkan dengan interaksi karena interaksi seharusnya dilakukan sehari-hari, bukan “dipaksakan” saat perayaan wisuda -walaupun saya tidak menentang bahwa dalam acara seperti itu interaksi memang mengalami katalisasi.

Tentu saja dari paragraf tadi, pertanyaan pertama belum terjawab. Yang berikutnya adalah apakah wisuda HMS memiliki keistimewaan kalau yang diusung oleh panitia wisuda adalah penghargaan karena perjuangan, seperti yang tertulis di handout presentasi wisuda berikut,

[…] Pada tanggal 14 April 2012, ITB akan mengadakan wisuda ketiga pada tahun ajaran 2011/2012, dimana terdapat 18 mahasiswa HMS yang akan mengikuti wisuda tersebut.

Sebagai himpunan yang memiliki arah gerak kekeluargaan, sudah sepantasnya HMS memberi penghargaan kepada mahasiswa tersebut karena beratnya perjuangan yang sudah ditempuh saat masa kuliah tersebut. […]

Bukankah memang semua mahasiswa ITB berjuang untuk lulus, lalu di mana keistimewaan perayaan wisuda HMS bagi wisudawan/i HMS dan bagi anggota HMS lainnya. Mari berpikir di luar kebiasaan.

Apa yang dibutuhkan oleh seorang mahasiswa yang baru lulus? Informasi mengenai tempat studi dijenjang yang lebih tinggi, informasi atau koneksi mengenai pekerjaan, modal usaha atau sesuatu yang lain? Naif jika wisudawan/i meminta 3 hal yang disebutkan pertama, wisudawan/i bisa minta sesuatu yang lain tersebut, setidaknya ada 2 hal yang saya usulkan, yang pertama adalah salam perpisahan yang diwujudkan dalam suatu pesan. Yang kedua adalah kepastian tempat untuk kembali.

Satu hal lagi yang ingin saya sampaikan untuk menjadi dasar pemikiran, sebenarnya apa yang perlu dirayakan ketika ada mahasiswa yang berhimpunan diwisuda? Atau apa yang dirasakan secara ada anggota HMS yang di-“nonhimp”kan? Bukankah itu yang seharusnya dibahas.

Aaaachhhhh… Berakhir sudah isengnya, capek.. mau tidur aja… langsung aja kesimpulan. Kalau ketemu saja…

Seharusnya perayaan HMS bisa merangkum semua yang dirasakan wisudawan/i HMS dari apa yang dirasakan ketika menjadi mahasiswa paling kuya sampai apa yang sudah diperoleh -selain prestasi akademik, karena kita ber-HMS- dan memanifestasikan perasaan anggota HMS yang akan kehilangan saudaranya, sedihkah? Banggakah? atau perasaan lain? Siap?

Dari interaksi sewaktu presentasi, merangkum apa yang sudah dilakukan, diperoleh dan dikorbankan dalam wisnight, kemudian ditutup dengan mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang akan datang dengan hal-hal yang sudah diperoleh dalam wisday dengan sebuah landasan pesan yang lahir akibat rasa kekeluargaan. Tentu saja pertanyaan apakah itu akan dikemas secara dinamis atau sendu sudah bukan lagi pertanyaan yang sulit.

Tetap berharap acara wisuda HMS kali ini tidak sekedar perayaan tradisi tanpa makna… Selamat berkerja buat para panitia, khususnya untuk Socio dan Wivia, LO wisuda saya.