Tag Archives: teman

Mengenai Keyakinan dan Penghormatan

Bertarung dengan Keyakinan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, khususnya dalam “Karena Ini Adalah Impian“, Coby adalah seorang yang cengeng. Perjumpaannya dengan Luffy membuat Coby memiliki keyakinan yang kuat. Tibalah saat di mana keyakinan tersebut diuji. Ujian pertama adalah bagaimana berpura-pura bahwa Coby tidak pernah terlibat dalam aktivitas bersama bajak laut, baik sebagai kacung Albida maupun teman Luffy. Bagi Coby ujian ini tidak mudah. Setelah sekian lama tidak memiliki teman yang mengerti dirinya, dia harus berpura-pura tidak kenal dengan Luffy.Yang dilakukan Coby adalah yakin bahwa Luffy juga berpura-pura berlaku buruk.

Setelah lolos ujian pertama, ujian yang kedua adalah menyatakan keinginan untuk bergabung kepada letnan (yang memimpin kesatuan marine setempat setelah Kapten Morgan turun).  Ujian ini tidak mudah bagi Coby, walaupun yang perlu dilakukan hanyalah berbicara. Sering sekali berbicara dianggap sebagai pekerjaan yang mudah, padahal ada hal penting yang harus tercapai dalam “berbicara”. Hal tersebut adalah apakah lawan bicara mengerti apa yang sedang dibicarakan dan apakah lawan bicara menjadi yakin/percaya bahwa yang sedang dibicarakan adalah hal yang penting/benar.

Sebelum hasil ujian ini terlihat, ternyata ada anggota marine yang menuduh bahwa Coby adalah mata-mata bajak laut. Kehebatan marine dalam mencari bukti tidak boleh diragukan, bila penyelidikan dilakukan maka Coby harus mengubur cita-citanya. Untuk lolos dari ujian ini, Coby harus menunjukkan bahwa dia benar-benar tidak terlibat dengan aktivitas bajak laut dan memiliki alasan yang kuat untuk bergabung dengan marine.

Lalu apa yang dilakukan Coby?

Yang dilakukan Coby “hanyalah” berteriak dan menyatakan bahwa alasan dia masuk marine dilahirkan adalah untuk menjadi jendral. Setelah itu, suasana menjadi hening sejenak dan sang letnan, tanpa memperdulikan tuduhan anak buahnya, mengizinkan Coby untuk bergabung dengan marine. Ya… Ujian demi ujian telah dilewati oleh Coby, yang dilakukan Coby hanyalah menunjukkan keyakinan. Ketika keyakinan itu dapat “dilihat”, maka terjadilah mestakung (semesta mendukung).

Ketika menghadapi suatu masalah, cobaan atau keraguan, tunjukkanlah keyakinan tekad Anda maka mestakung akan terjadi.

Kepada siapa kita harus hormat?

Walaupun petualangan yang dialami Coby bersama Luffy hanya sebentar saja, tetapi banyak peristiwa yang sangat berharga bagi Coby. Coby sangat berterima kasih kepada Luffy dan berkata bahwa dia tidak akan melupakan Luffy. Sekarang Coby telah bergabung dengan marine, sedangkan Luffy adalah seorang bajak laut, musuh dari marine. Bolehkan Coby berterima kasih dan memberi hormat kepada Luffy?

Dalam suatu kesatuan militer atau organisasi yang sangat mementingkan struktur jabatan, hormat dilakukan terlebih dahulu oleh bawahan, setelah itu atasan membalas hormat tersebut. Seperti apapun orang dan karakternya bila jabatannya lebih tinggi maka bawahan harus hormat.  Hal ini menjadi dilema bila atasan memiliki karakter buruk seperti yang tunjukkan dalam karakter Morgan. Benarkah hormat harus dilakukan kepada mereka yang memiliki jabatan yang lebih tinggi atau hanya kepada mereka yang pantas untuk dihormati?

Bagi saya, hormat kepada atasan adalah hal yang wajar walaupun karakternya dapat dibilang bermasalah. Seburuk apapun atasan saya, dia layak untuk dihargai atas usaha-usahanya yang telah dilakukannya sehingga jabatannya lebih tinggi dari saya. Mengenai status musuh, bila ia layak untuk dihormati, hormatilah selayaknya tanpa ragu. Mengenai hal ini telah diberikan contoh yang baik oleh letnan yang memerintahkan anak buahnya untuk hormat (karena Luffy telah membantu memerdekakan mereka dari tirani Morgan) kemudian menyuruh anak buahnya untuk menjalani hukuman karena telah melakukan hal yang memalukan. Ya… Walaupun memalukan, bagi sang letnan, dalam kasus ini penghormatan tersebut layak dilakukan.

Hormatlah kepada mereka yang layak untuk dihormati tanpa ragu, walaupun itu musuh Anda.

Referensi:

  • One Piece, Chapter 7 – Friend karya Eiichiro Oda

Aku Takkan Memiliki – Caffeine


Angkat Tangan!

Coba teman-teman semua, angkat tangan kanan ke atas.
(dengan ragu-ragu semua orang di sana mengangkat tangan)

Sekarang coba ganti tangan kiri.
(muka orang-orang mulai binggung)

Angkat kedua tangan ke atas
(angkat tangan dilakukan diikuti dengan gumaman orang-orang yang kebingungan)

Oke… Kita ulangi. Tangan kanan lagi.
(bingung itu belum hilang, tangan kembali diangkat)

Tangan kiri.

Kedua tangan di atas.

Sekali lagi ya kawan.

Tangan kanan.
(Gerakan setiap orang mulai lincah)

Tangan kiri.
(Semua tangan kiri sudah terangkat sesaat sesudah )

Semua… (sambil meragakan gerakan ke dua tangan di angkat ke atas)
(Semua orang kembali mengangkat kedua tangan)

Terima kasih teman-teman.

Ternyata angkat tangan mudah ya…

Ternyata angkat tangan untuk membela teman waktu ditanya senior tidak susah ya…

Lain kali angkat tangan ya…

(kami mengangguk setuju kalau mengangkat tangan untuk membela teman itu mudah, karena itu tidak perlu ragu lagi)

Andrew Sotarduga Pahursip, Ketua Angkatan 2007
dalam evaluasi acara kaderisasi
kepada teman-teman seangkatan
yang sedang mengikuti kaderisasi HMS ITB.